Melawi-Kalbar, JKM | Anggota DPR RI Komisi IV, Yessy Melania, SE., dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Dirut Perum Perhutani dan Dirut Inhutani pada Selasa (18/1/2022) di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI menekankan empat hal dalam pengelolaan lahan.
Yessy mengatakan empat hal tersebut yaitu, Perhatian dan Perbaikan, detail lahan yang digunakan, Potensi Tanaman Produksi dan kepemilikan bank data yang jelas.
“Perhatian dan perbaikan perlu dilakukan bagi INHUTANI III. Jangan “ditelantarkan” karena review serta produktivitasnya masih rendah. Tentu perlu pihak ke-3 untuk membantu INHUTANI III, kami mendukung upaya tersebut agar memberi manfaat bagi masyarakat diarea kelola”. Ujar Yessy.
Terkait kerjasama yang dilakukan Inhutani III dan perusahaan yang ada di Kalbar, Yessy Melania juga meminta penjelasan kepada Inhutani III. Menurutnya, hal tersebut perlu disampaikan agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
“Karena ada banyak masyarakat yang menggunakan atau memanfaatkan lahan INHUTANI III. Jangan sampai terjadi konflik di masyarakat dengan aktifnya kembali lahan Inhutani III”. Tandasnya.
“Kami mendengar juga mendengar untuk tahap awal ada sekitar 5000-6000 hektar lahan yang telah disiapkan”. Imbuhnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya konflik di masyarakat, Yessy juga menyarankan agar pihak Inhutani III melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal tersebut.
Selain itu, Yessy juga menyoroti terkait potensi pohon pinus yang ada di Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi. Pasalnya, ia banyak menerima keluhan masyarakat terkait harga yang tidak kompetitif.
“Tentu model bisnis kedepan perlu diperbaiki agar ekosistem bisnis mensejahterahkan masyarakat dan juga memberikan keuntungan bagi Perhutani atau Inhutani”. Harapnya.
Yessy juga mendorong adanya Bank Data yang dimiliki Perhutani dan Inhutani harus dijadikan sebagai pijakan analisis pengambilan kebijakan bisnis kedepan.
“Bank data ini untuk mengetahui data wilayah lahan produktif dan lahan tidak produktif untuk dikoordinasikan ke Pemda setempat. Sehingga, dengan data yang baik, diharapkan meminimalisir terjadinya konflik di masyarakat”. Tutupnya.[]Dik/Ade Shalahudin.