Pontianak-Kalbar, JKM | Bencana banjir yang merendam 6 Kabupaten di Kalimantan Barat berangsur-angsur mulai surut.
Sintang sebagai Kabupaten terparah yang dilanda banjir, dengan 10 kecamatan terendam menyebabkan 10.403 jiwa terpaksa mengungsi di 32 posko pengungsian.
Mengantisipasi gangguan kesehatan pasca banjir, Biddokkes Polda Kalbar bersama dengan Urkes Polres Sintang dan Dinkes Kabupaten Sintang melaksanakan Pengobatan massal dan pembagian paket sembako bagi korban Banjir di Kabupaten Sintang, Sabtu (20/11).
Kabiddokkes Polda Kalbar Kombes Pol drg. Waloejo Noegroho mengatakan, pasca bencana banjir, banyak gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh masyarakat, baik yang ada di pengungsian ataupun yang tetap tinggal di rumah masing-masing sambil menunggu air surut.
“Tim kesehatan kita laksanakan pengobatan massal di dua tempat pengungsian yaitu di SD Muhammadiyah Sintang dan di Kantor Desa Baning,” sambungnya.
“Selain yang berada di temapat pengungsian, kita juga menyambangi secara door to door masyarakat yang terdampak banjir di Simpang Lima untuk melakukan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Waloejo mengingatkan kepada warga untuk memperhatikan kebersihan lingkungan pasca banjir dan selalu patuhi protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Jaga kebersihan lingkungan, jangan biarkan genangan air dan sampah menumpuk yang akan menjadi sumber penyakit, serta selalu perhatikan protokol kesehatan,” tutup Waloejo.
Selain melaksanakan Bakti Kesehatan berupa pengobatan massal, tim kesehatan gabungan dari Biddokkes Polda Kalbar, Urkes Polres Sintang, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang juga melaksanakan Bakti Sosial berupa pembagian paket sembako untuk warga terdampak banjir.