Melawi – Kalbar, JKM | Komisi IV DPR dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas peternak di Kabupaten Melawi. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kurnia Waterpark, Desa Tembawang Panjang, Kecamatan Nanga Pinoh, Sabtu (30/10/21).
Anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania, S.E melalui tenaga ahlinya, Rudiwan Sepriwono, S.Kom menyampaikan, Bimtek ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas peternak dalam membuat pakan yang baik. Ia juga meminta agar peserta yang mengikuti sebaik mungkin, karena pelatihan ini sangat penting.
“Selama ini kita mendapatkan bantuan oleh pemerintah secara langsung, tidak pernah ada persiapan khusus seperti bimtek kepada petani atau peternak sebelum menerima bantuan”. Ungkap Rudi.
Sementara itu, Ditjen PKH, yang diwakili Pengawas mutu pakan ternak dari Balai Pembibitan Ternak Unggul) BPTU, Raden Parjono, S.PT dalam sambutannya mengatakan, bimtek ini di gelar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan peternak dalam mengolah pakan ternak di Kabupaten Melawi. Ia berharap bimtek ini membawa dampak yang positif secara ekonomi kepada peternak di tengah pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan bimtek ini membuat para peternak yang ada di Kabupaten Melawi dapat berkembang dan maju secara ekonomi”. Harapnya.
Mewakili Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Melawi, Dini Marini, S.Pi., mengatakan pembangunan peternakan di Kabupaten Melawi harus terintegrasi dengan sektor perkebunan. Hal ini perlu dilakukan untuk memperkaya pakan ternak.
“Bidang peternakan harus bisa terintegrasi dengan sektor perkebunan dalam pengayaan pakan ternak, misalnya ternak sapi dan kebun kelapa sawit”. Kata Kasi Produksi Peternakan Distankan Melawi, Dini Marini.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kalimantan Barat, Ir. Muhammad Munsif, M.M. Sebelum membuka acara bimtek secara resmi menyampaikan, dalam upaya meningkatkan sektor pertanian, peternakan dan perkebunan harus ada sinergi antara pusat dan daerah.
“Sinergitas antara legislatif, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten harus terbentuk untuk meningkatkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan di Kalbar”. Ujar M. Munsif.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Yessy Melania, karena banyak memberikan dukungan pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Melawi.
“Warga Melawi harus bangga dengan kehadiran dan perjuangan bu Yessy Melania, karena telah berkerja secara nyata dalam memajukan sektor pertanian dan peternakan. Jadikanlah sektor peternakan ini menjadi salah satu harus kita yakini bisa membantu kesejahteraan keluarga”. Ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan penelitian, perkebunan sawit menyediakan sumber pakan yang terbaik bagi ternak, baik dari pohon dan rumput di sekitarnya. Selama ini orientasi pekebun hanya terbatas pada TBS kelapa sawit, seharusnya bisa terintegrasi dengan sapi.
“Bungkil sawit dapat memberikan konsentrat bagi sapi atau kambing dan dapat menambah bobotnya. Dengan bimtek ini peternak dapat mengetahui bagaimana mengolah limbah sawit sebagai pakan ternak. Karena 70 persen ketersediaan pakan merupakan kunci sukses sebuah peternakan”. ujarnya.
Masih menurut M. Munsif, peternak yang ingin sukses harus serius dan bersungguh-sungguh. Selain itu, peternak harus menguasai manajemen kandang dan pakan ternak. Perlakuan terhadap hewan ternak harus baik, karena sumber keberhasilan dalam beternak adalah hewan ternak yang dapat berkembang biak.
“Saya minta para peternak memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengetahuan yang baik tentang tata cara beternak yang baik. Sehingga diharapkan akan meningkatkan kesejahteran peternak itu sendiri. Selamat mengikuti bimtek semoga menjadi peternak yang sukses”. Ucapnya seraya membuka acara bimtek.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dan sesi tanya jawab peserta bersama nara sumber dari perwakilan Ditjen PKH Kementan RI dan Distankan bersama Tomas Selvinus praktisi pakan ternak kabupaten Melawi.
(Dk/Ade S)