KALSEL – JKM | Dalam rangka mengetahui sejauhmana tingkat penerapan dan dampak hasil pelatihan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2021, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang melaksanakan kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Senin (29/11/21).
BBPP Binuang sendiri merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI.
Selama tahun 2021 ada beberapa jenis pelatihan baik teknis budidaya maupun manajemen yang telah dilaksanakan BBPP Binuang dengan pembiayaan bersumber dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program PEN merupakan kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemic covid-19 yang ditangani oleh komite lintas kementerian dan lembaga.
Kepala Bagian Umum yang merangkap sebagai Plt. Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Purnadi SP MP menjelaskan, kegiatan evaluasi pasca pelatihan dilakukan untuk mengetahui sejauhmana mana tingkat penerapan materi oleh purnawidya.
Juga mengetahui sejauhmana manfaat dan dampak hasil pelatihan terhadap peningkatan produktivitas dan pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh purnawidya di lapangan.
“Penggalian data dan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden yang merupakan purnawidya pelatihan,” jelasnya.
Menurutnya, pada kegiatan evaluasi kali ini target sasaran adalah purnawidya pelatihan yang berjumlah 1.706 orang. Untuk petugas enumerator terdiri dari Widyaiswara dan pejabat fungsional lainnya serta fungsional umum.
“Kami rencanakan jadwal pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan pada minggu keempat bulan November sampai dengan minggu pertama bulan Desember 2021,” jelas Purnadi.
Dalam kesempatan persiapan pelaksanaan kegiatan, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menekankan, bahwa hasil pelatihan tidak cukup hanya sampai diterapkan, namun harus dapat memberikan hasil.
“Atau dampak yang dapat dilihat dari adanya penumbuhan jejaring dan kemitraan, pengembangan usaha serta peningkatan produktivitas komoditi yang diusahakan,” terangnya.
Hasil evaluasi akan menjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan program pelatihan ke depan.
(Adi/Irfan)