Kementerian Pertanian RI Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

banner 120x600

TAPIN-KALSEL, JKM | Program merdeka belajar kampus merdeka merupakan bagian dari kebijakan merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja.

Program ini adalah implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang standar nasional pendidikan tinggi yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pelatihan di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian   selama ini telah memberikan dukungan penuh terhadap program merdeka belajar dengan menyediakan dan menerima peserta pelatihan dan permagangan dari siswa sekolah (SMK) maupun mahasiswa. 

Kali ini kesempatan berlatih di balai dimanfaatkan oleh Politeknik Islam Syekh Salman Al – Farisi (Polisafaris) Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan yang merupakan bagian dari praktikum pembelajaran Mata Kuliah Peralatan Industri Pertanian dilaksanakan pada Senin (06/12/2021) dan diikuti oleh 9 mahasiswa. Selama praktik mahasiswa dibimbing oleh Widyaiswara Soleh Wahyudi, S.ST., M.I.kom. dan tenaga teknis.

Suharto, S.P,  Dosen pengampu mata kuliah peralatan Industri pertanian di polisafaris menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan praktikum yang harus diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah peralatan Industri pertanian. 

“Pada saat pembelajaran teori di kampus, mahasiswa telah dikenalkan dengan berbagai alat industri pertanian khususnya alat mesin pertanian (alsintan) untuk mengolah tanah.  Sebagai bentuk praktiknya mereka setidaknya harus mengenal dan melihat secara langsung berbagai jenis alsintan untuk olah tersebut,”ujar Suharto

Lebih lanjut, “Kami sangat senang dapat berlatih di BBPP Binuang, alsintan olah tanah yang ada cukup lengkap. Mahasiswa kami tidak hanya mengenal dan melihat namun juga dilatih untuk mengoperasikannya. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada BBPP Binuang yang sudah memfasilitasi kami,” pungkas Suharto.    

Kepala BBPP Binuang, Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati, M.Si dalam kesempatan terpisah menyampaikan, “Saat ini, Generasi Milenial mulai tertarik mekanisasi pertanian modern, hal ini tergambar dari kegiatan praktikum yang dilakukan Mahasiswa Polisafaris, mereka antusias belajar mekanisasi pertanian. Dan BBPP Binuang memfasilitasi penuh hal tersebut,” ungkapnya. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggul. 

“Melalui pendidikan dan pelatihan, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator),” ujar Dedi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan akan berusaha mewujudkan pertanian Indonesia yang maju mandiri modern.

“Oleh karena itu, kita harus bertindak cepat agar mencapai kinerja yang lebih baik. KIta juga harus memaksimalkan potensi SDM yang kita punya, juga memanfaatkan teknologi yang mutakhir,” kata Mentan SYL

“Kalau kita mau meramu apa yang paling cepat untuk dipersiapkan besok, maka yang paling siap adalah pertanian. Kita punya kultur tanah yang luar biasa. Sinar matahari yang melimpah, air yang mencukupi, dan jumlah manusia yang tidak kecil. Tapi itu semua harus didukung sains, riset dan teknologi. Oleh karena itu Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan Kemendikbud Ristek untuk menyiapkan SDM yang lebih baik,” ujarnya.

(Adi/Irfan)


banner 336x280

Tinggalkan Balasan